Paskah Inkulturasi Perhimpunan Masyarakat Toraja Meriah


Jakarta – Perayaan Paskah nasional (peringatan kebangkitan Yesus Kristus dari wafat-Nya) yang digelar Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/5) berlangsung meriah.

Perayaan Paskah ini digelar dalam nuansa budaya atau inkulturasi budaya Toraja, salah satu dari empat etnis di Sulawesi Selatan.

Diawali dengan perarakan dari ujung lapangan tempat digelarnya perayaan dengan iringan tari dan musik Papelle (musik yang terbuat dari batang padi dibalut daun enau).

Ketua PMTI Ir Frederik Batong dan Ketua Panitia Drs Markus Nari dengan pakaian khas Toraja berjalan didahului gadis penari Toraja diikuti rombongan panitia lainnya yang berpakaian khas Toraja pula.

Sejumlah sesepuh dan tokoh Toraja dari berbagai daerah di Indonesia hadir dalam Paskah nasional ini. Misalnya, Ir Jonathan L Para’pak Ketua pertama PMTI dan kini Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, mantan Bupati Tana Toraja, Tarsis Kodrat, Ketua DPRD Toraja Utara, Stefanus Mangatta, bahkan sebelum ibadah usai, tiba pula Ketua Kerukukan Keluarga Sulawesi Selatan HM Sattar Taba, dan Direktur Pengembangan Daya Tarik Wisata Azwir Malaon.

Masyarakat Toraja yang hadir dalam berasal dari berbagai kerukunan Toraja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Krawang, Bandung dan daerah Jawa lainnya, perwakilan masyarakat Toraja dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Papua Barat, Nusa Tenggara, Bali, Maluku, serta luar negeri dari Malaysia berikut wakil masyarakat Toraja yang datang langsung dari Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

Paskah nasional ini dimeriahkan dengan kehadiran dua artis nasional, yakni Sean (Kamasean) asal Toraja dan Roni Sianturi.

Warga Toraja yang hadir juga berasal dari berbagai denominasi gereja Protestan seperti Gereja Toraja, Gereja Toraja Mamasa, Gereja Kerapatan Injil Bangsa Indonesia (Kibaid), Pentakosta, Gereja Protestan Injili Luwu (GPIL), dan Katolik yang terhimpun dalam Persatuan Umat Katolik Toraja (PUKAT), bahkan masyarakat Muslim Toraja juga hadir dalam perayaan Paskah inkulturasi Toraja ini.

Ibadah Paskah ini juga menjadi istimewa, karena khotbah disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Dr Henriette T Hutabarat Lebang dari Gereja Toraja.

Ibadah Paskah dimulai dengan Mapara’pa’ (seruan yang mengajak umat mempersiapkan diri) oleh Pdt Joni Manguling. Ibadah Paskah ini juga menjadi istimewa, karena khotbah disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Dr Henriette T Hutabarat Lebang dari Gereja Toraja.

Pdt Henrietta Lebang yang merupakan wanita pertama yang memimpin organisasi besar gereja Protestan Indonesia, bahkan menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Asia ini menyampaikan Firman Tuhan dengan penuh khidmat. Khotbah yang sebagian disampaikan dalam bahasa Toraja itu, mengajak masyarakat Toraja yang hadir maupun yang ada di mana pun untuk menyadari diri bahwa mereka hidup dalam kemajemukan.

Majemuk dalam budaya, sosial ekonomi, etnis, bahkan agama dan pilihan politik, karena itu hendaknya masyarakat Toraja selalu hadir menjadi terang dan garam bagi lingkungan di mana berada.

Hendrietta Lebang juga mengajak umat Kristen dari komunitas Toraja ini untuk hidup dalam semangat Paskah (kebangkitan Yesus Kristus) setiap hari. Dengan semangat Paskah itu, maka umat hendaknya selalu punya harapan bahwa Tuhan selalu membuka jalan bagi umat-Nya.

Pendeta juga mengajak masyarakat Toraja untuk menguburkan segala sikap dan perilaku tidak baik, seperti individualistis, egoisme, benci dan sikap materialistis. Kerakusan membuat banyak orang tidak makan, padahal Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya ini cukup untuk hidup manusia.

Dia berharap umat juga bangkit bersama Kristus dalam sikap yang baru, yakni sikap penuh kasih, peduli, saling berbagi, saling menyanyangi dan merindukan, bukan membenci dan sombong. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!, kata Hendrietta Lebang mengutip nyanyian ziarah Daud (Mazmur 133:1).

Perayaan Paskah ini juga diselingi dengan paduan suara antara lain dari Gereja Toraja Jatiwaringin dengan persembahan lagu Hallelujah karya FG Handel. Sementara itu, Persatuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Jemaat Kota Jakarta juga mempersembahkan lagu Bunyi Sangkakala dalam alunan instrumen musik bambu tradisional Sunda.

Perayaan Paskah ini juga dirangkaikan dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus PMTI periode 2014-2019 oleh Ketua KKSS HM Sattar Taba. Mereka yang dilantik terdiri dari penasihat, pengurus harian dilengkapi seksi-seksi.

Ketua Umum PMTI dipercayakan kepada Ir Frederik Batong dibantu Wakil Ketua umum Markus Nari yang saat ini adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar daerah pemilihan Tana Toraja, Toraja Utara dan sekitarnya.

Sedangkan, Sekretaris Jenderal dijabat oleh David Pajung dibantu Bendahara Joni Mantong dan Astri Christifilia Litha dan seksi-seksi termasuk seksi kerohanian dari Kristen Protestan, Katolik, dan Muslim.

sumber : BeritaSatu

Please login to post a comment.