Asal Usul Telur dan Kelinci Paskah


Sebentar lagi perayaan Paskah atau peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Dan biasanya dalam perayaan ini, ada beberapa ornamen khas yang digunakan, seperti telur dan kelinci. Nah, kalau asal usul telur dan kelinci Paskah, apa ada yang tau?

1. Telur Paskah

Telur Paskah ini sebenarnya tidak berkaitan dengan agama Kristen. Bahkan di Alkitab tidak tertulis tentang perayaan Paskah menggunakan lambang tersebut. Tradisi ini sebagai bagian dari festival Anglo Saxon, yaitu perayaan yang ditujukan untuk menghormati dewi musim semi, Dewi Eastre atau Eostre. Karena itulah Paskah juga disebut sebagai “Easter” dan memang sering kali jatuh pada awal musim semi di mana bunga-bunga bermekaran dan bayi-bayi binatang lahir, sehingga diartikan juga sebagai kehidupan baru.

Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Kristus.

Menurut beberapa sumber, menghias telur Paskah adalah tradisi yang dimulai di abad 13. Dahulu, telur dilarang untuk dimakan selama musim Pra-Paskah. Sehingga orang-orang akan menghias telur untuk menandai masa selama puasa, dan akan menyantapnya pada Paskah sebagai perayaan.

Telur Paskah banyak dihias menggunakan warna merah sebagai perlambang terhadap darah Kristus, sedang warna hijau merupakan perlambang terhadap tunas-tunas baru yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi.

2. Kelinci Paskah

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, tradisi kelinci Paskah juga merupakan bagian dari tradisi perayaan menyambut musim semi. Kenapa kelinci?

Dewi Eastre atau Eostre juga dipercaya sebagai dewi kesuburan, dan kelinci dipercaya sebagai binatang paling subur karena memiliki banyak anak. Oleh karena itulah, kelinci digunakan sebagai simbol kehidupan baru yang melimpah di masa musim semi.

Para misionaris mengadopsi kelinci sebagai lambang ucapan syukur atas kesuburan dan berkat yang melimpah dari Tuhan. Dimana pada akhirnya tradisi ini menjadi contoh bagi banyak negara dan kemudian diadopsi untuk ikut menjadi bagian dari perayaan Paskah di dunia. 

Nah, sekarang sudah tau kan, kalau tradisi telur dan kelinci Paskah bukan merupakan tradisi yang ada di Alkitab, bahkan sebenarnya tradisi itu merupakan tradisi adopsi dari Anglo-Saxon.

Esensi Paskah yaitu karya penebusan dosa Saudara dan saya oleh Tuhan Yesus Kristus lewat kematian dan kebangkitan-Nya di kayu salib. Lambang Paskah yang Tuhan Yesus gunakan yaitu kayu salib, mahkota berduri, roti tidak beragi yang dipecahkan sebagai lambang tubuh Kristus, dan minuman anggur sebagai lambang darah Kristus yang tercurah bagi Saudara dan saya.

Please login to post a comment.